Berbicara mengenai Tawangmangu pasti tak lepas dari keindahan air terjunnya, terutama Grojogan Sewu. Namun, apakah kalian pernah mendengar nama Kedung Sriti? Sebuah air terjun kecil setinggi kurang lebih 10 meter. Mungkin nama "Kedung Sriti" masih terdengar asing bagi kita. Akses menuju lokasi pun terbilang sedikit sulit, bukan karena tidak tahu arah, namun medan yang akan dilalui.
AKSES MENUJU KEDUNG SRITI
Kedung Sriti terletak di Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar. Untuk menuju ke lokasi, kita dapat menggunakan Google Maps berikut.
Medan yang akan dilalui untuk menuju Kedung Sriti memang terbilang ekstrem. 1 km sebelum sampai di Kedung Sriti, kita akan melewati turunan curam berkelok dengan ukuran jalan yang cukup sempit (lebih baik tidak menggunakan kendaraan besar). Kondisi kendaraan pun harus dipastikan dalam kondisi sehat, apalagi jika baru pertama kali kesana. 200 m setelah menuruni jalan yang curam dan sempit, kita akan menemui sebuah jembatan kecil, sebelum menuju jalan yang menanjak.
Jembatan kecil menuju Kedung Sriti (Sumber gambar: Dokumen Pribadi 08/11/2020) |
Ketika saya dan teman-teman saya sampai di jembatan, salah satu motor kami pecah tutup businya. Karena adanya trouble tersebut, kami terpaksa memarkir motor di dekat jembatan. Jarak dari jembatan ke Kedung Sriti sebenarnya masih sekitar 800 m. Jalan menuju Kedung Sriti dari Jembatan pun masih terus menanjak.
SEMAKIN DEKAT DENGAN KEDUNG SRITI
Menuju ke tempat parkir motor Kedung Sriti, kita akan disajikan dengan pemandangan sawah dan perbukitan yang sangat indah, ditambah udara pegunungan yang segar.
Jalan cor dengan lanskap sawah dan perbukitan menuju Kedung Sriti (Sumber gambar: Dokumen
Pribadi 08/11/2020) |
Setelah sampai di tempat parkir menuju Kedung Sriti (tempat parkir berupa ujung jalan), kita harus berbelok ke kanan mengikuti panah yang bertuliskan "air terjun". Untuk menuju Kedung Sriti hanya dibutuhkan waktu 20-30 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 100 m. Jalan untuk menuju Kedung Sriti sangat curam, sehingga harus berhati-hati, apalagi ketika datang saat musim hujan. Ketika musim hujan, akses jalan menuju Kedung Sriti pasti akan sangat licin, sehingga sangat berisiko menimbulkan cedera dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk memakai peralatan yang safety, terutama untuk alas kaki yang dipakai.
Pemandangan dari jalur menuju Kedung Sriti yang sangat curam (Sumber gambar: Dokumen Pribadi 08/11/2020) |
SURGA TERSEMBUNYI DI TAWANGMANGU
Setelah itu, sampailah kita ke Kedung Sriti. Kita akan disambut dengan indahnya air terjun yang kecil dan sepi (rasanya sangat damai).
Kedung Sriti rasanya menjadi tempat yang nyaman untuk sejenak melepaskan penat karena hiruk-pikuk suasana kota. Tempat yang sepi dan tenang menyajikan suasana alam yang damai. Hanya satu hal yang cukup mengganjal yaitu adalah SAMPAH. Sangat disayangkan apabila di tempat yang seindah ini ditemukan banyak sampah. Saya kurang tahu bagaimana sampah ini bisa berkumpul di Kedung Sriti. Mungkin saja sampah ini terbawa aliran air dari atas.
Terlepas dari itu semua, saya sempat bertemu dengan seorang warga lokal yang pulang dari mencari rumput untuk ternak bernama Pak Bejo. Beliau bercerita kepada saya bahwa Kedung Sriti akan menjadi sebuah peluang wisata baru yang akan dikelola pemerintah. Saya berharap apabila wacana tersebut benar adanya, Kedung Sriti semakin diperhatikan dan bebas dari segala bentuk sampah, juga akses menuju lokasi semakin baik. Selain itu, setidaknya apabila wacana tersebut benar-benar terwujud, perekonomian warga dapat semakin berkembang melalui sektor wisata.
Sekian dari saya, menapak, melangkah, Kedung Sriti.
- Leonardo Agastya
Yogyakarta, 19 Desember 2020
Note: Perjalanan dilakukan pada 8 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar