Perjalanan Turun dari Puncak Gunung Slamet via Gunung Malang (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Gunung Slamet adalah sebuah gunung yang berketinggian 3432 MDPL. Gunung Slamet terletak di 5 kabupaten di provinsi Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Purbalingga, Brebes, Tegal, dan Pemalang. Terdapat banyak jalur pendakian yang bisa dipilih untuk mencapai puncak Gunung Slamet, seperti jalur Bambangan, Guci, Cemara Sakti, Kaliwadas, Gunung Malang, dan masih banyak lagi. Jalur pendakian terpopuler untuk mencapai Gunung Slamet adalah jalur Bambangan.
Pada kesempatan kali ini (28 Juni - 1 Juli 2022), saya berkesempatan untuk mendaki Gunung Slamet via Gunung Malang yang terletak di Gardu, Serang, Karangreja, Purbalingga bersama tiga teman saya dari Jogja dan Klaten. Letak jalur Gunung Malang hanya bersebelahan dengan jalur Bambangan. Jalur ini adalah jalur konservasi yang jarang dipilih para pendaki untuk mencapai puncak Gunung Slamet karena medan yang cukup sulit dibandingkan jalur Bambangan yang terletak di sebelahnya. Meskipun begitu, fasilitas yang terdapat di jalur Gunung Malang cukup lengkap, seperti basecamp, toilet, warung, rental alat outdoor, maupun masjid. Berikut lokasi basecamp Gunung Malang.
Terminal Purbalingga - Basecamp Gunung Malang - 28000 meter
Basecamp Gunung Malang (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Untuk menuju basecamp Gunung Malang, kami berangkat dari Terminal Purbalingga menggunakan taksi online dengan biaya Rp 150.000,00. Alternatif lain selain menggunakan transportasi online adalah ojek pangkalan, angkot, sewa kendaraan basecamp, maupun kendaraan pribadi (motor atau mobil). Perjalanan dari Terminal Purbalingga menuju basecamp Gunung Malang hanya memakan waktu kurang lebih 50 menit sampai 1 jam dengan kondisi jalan yang lancar.
Basecamp Gunung Malang terletak di samping jalan desa. Basecamp ini juga merupakan warung bakso dan mie ayam. Terdapat tempat parkir motor yang luas di belakang basecamp. Untuk mobil bisa parkir di depan basecamp. Fasilitas yang tersedia di basecamp Gunung Malang cukup lengkap, seperti warung makan (hanya ada mie ayam dan bakso), toilet (terdapat dua toilet di belakang basecamp), internet (menggunakan voucher seharga Rp 2.000,00/4 jam), tempat parkir yang luas, rental alat outdoor (terdapat dua tempat rental outdoor), warung kelontong (terdapat dua warung kelontong), dan masjid yang letaknya hanya sekitar 50 meter dari basecamp.
Spesialnya, basecamp Gunung Malang juga menyediakan kopi asli Gunung Malang yang harganya hanya Rp 8.000,00. Terdapat pula souvenir seperti stiker yang bisa dibeli di basecamp maupun warung kelontong. Basecamp juga menyediakan HT yang bisa dipinjam oleh pendaki untuk memperlancar komunikasi dengan basecamp.
Basecamp Gunung Malang (1426 MDPL) - Pos 1 Wadas Gantung - 1535 meter
Pos 1 Wadas Gantung (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari basecamp Gunung Malang menuju Pos 1 Wadas Gantung adalah perjalanan paling panjang karena jaraknya lebih dari 1 km (1535 meter). Dibutuhkan waktu kurang lebih 60 - 75 menit untuk mencapai Pos 1. Jalur yang akan dilalui adalah perkampungan warga, ladang warga, hutan pinus, dan ladang ilalang. Jalur dari basecamp hingga ladang warga sedikit menanjak dan beberapa landai. Dari hutan pinus hingga pos 1 jalur terus menanjak. Terdapat warung di tengah-tengah ladang warga, namun sepertinya jarang atau sudah tidak buka.
Pos 1 adalah sebuah tempat camping yang sangat luas dan indah. Kami menghabiskan satu malam di pos 1 karena hari sudah sore, sedangkan untuk menuju Pos 2 masih membutuhkan waktu yang cukup lama dengan vegetasi yang sangat rapat. Pos 1 adalah spot yang cocok untuk menikmati sunrise.
Pos 1 - Pos 2 Pondok Syahang (2134 MDPL) - 1100 meter
Pos 2 Pondok Syahang (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 memiliki jarak yang lebih pendek daripada sebelumnya, namun tetap lebih dari 1 km. Dibutuhkan waktu sekitar 90 - 120 menit untuk mencapai Pos 2. Jalurnya memiliki vegetasi yang sangat rapat, sehingga tidak direkomendasikan untuk berjalan malam jika belum terbiasa atau belum pernah mendaki Gunung Slamet via Gunung Malang sebelumnya. Dari Pos 1 menuju Pos 2, jalur terasa lebih berat dibandingkan sebelumnya. Kita akan disambut oleh banyak tanjakan dengan beberapa bonus. Selain itu, ada cukup banyak tumbuhan jelatang yang bisa membuat kulit terasa panas dan gatal jika tergores. Maka, direkomendasikan untuk menggunakan pakaian dan celana lengan panjang.
Pos 2 memiliki lahan untuk mendirikan tenda, namun tidak direkomendasikan karena lokasinya yang berada di tengah hutan dan lahannya tidak terlalu luas.
Pos 2 - Pos 3 Pondok Pasang (2442 MDPL) - 658 meter
Pos 3 Pondok Pasang (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 2 menuju Pos 3 semakin menguras tenaga, meskipun jarak yang ditempuh jauh lebih pendek dibandingkan sebelumnya. Kira-kira dibutuhkan waktu 75 - 90 menit untuk sampai di Pos 3. Jalan semakin menanjak dan semakin rapat. Banyak ranting-ranting yang membentuk terowongan, sehingga perlu merangkak bahkan tengkurap untuk melewatinya. Semakin banyak tumbuhan jelatang di sepanjang jalan menuju Pos 3 dibandingkan dengan sepanjang jalan dari Pos 1 menuju Pos 2.
Hampir sama seperti Pos 2, Pos 3 memiliki lahan untuk mendirikan beberapa tenda, namun tidak direkomendasikan karena masih berada di tengah hutan dan lahannya juga tidak terlalu luas. Namun, Pos 3 ini cukup nyaman jika digunakan untuk beristirahat sejenak.
Pos 3 - Pos 4 Pondok Ihing (2674 MDPL) - 485 meter
Pos 4 Pondok Ihing (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 3 menuju Pos 4 juga semakin menguras tenaga dengan waktu tempuh kurang lebih 75 - 90 menit. Jalan terus menanjak dengan bonus sesekali. Sepanjang perjalanan, jalurnya masih tertutup. Cukup banyak ranting yang membentuk terowongan, sama seperti perjalanan menuju Pos 3. Masih terdapat beberapa tumbuhan jelatang di sepanjang jalan, namun tidak terlalu banyak. Terdapat sebuah mata air dalam perjalanan menuju Pos 4, namun sudah tidak bisa dijangkau karena terkena longsor.
Pos 4 adalah sebuah pos yang lokasinya terbuka dan terletak di samping jalur pendakian. Ada sangat sedikit lahan untuk mendirikan tenda, namun tidak direkomendasikan karena akan menghalangi jalur pendakian dan lokasi yang terbuka serta berada di pinggir jurang. Pos 4 cukup nyaman jika digunakan untuk beristirahat sejenak karena lokasinya yang sudah tidak berada di tengah hutan.
Pos 4 - Pos 5 Puncak Gunung Malang (2815 MDPL) - 346 meter
Pos 5 Puncak Gunung Malang (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 4 menuju Pos 5 kembali menanjak karena akan menuju Puncak Gunung Malang. Dibutuhkan waktu sekitar 60-90 menit untuk sampai di Puncak Gunung Malang. Jalur yang tadinya terbuka menjadi tertutup lagi. Jalur menanjak tanpa bonus hingga akhirnya sampai di Puncak Gunung Malang.
Pos 5 Puncak Gunung Malang berada di tengah-tengah hutan. Lahan untuk mendirikan tenda di Pos 5 sangat terbatas. Pos 5 cukup nyaman jika digunakan sebagai tempat istirahat sejenak. Di Pos 5 banyak terlihat monyet-monyet liar yang bergelantungan. Terdapat cukup banyak pula kotoran monyet liar di sekitar Pos 5.
Pos 5 - Pos 6 (Pondok Tanganan) (2857 MDPL) - 438 meter
Pos 6 Pondok Tanganan (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 5 menuju Pos 6 adalah perjalanan paling santai dalam pendakian Gunung Slamet via Gunung Malang. Jalurnya menurun dan sangat landai karena akan menuju lembah Gunung Slamet. Hanya dibutuhkan waktu 20-30 menit untuk mencapai Pos 6. Jalur yang akan dilalui adalah jalur yang tertutup.
Pos 6 adalah sebuah pos yang cukup ideal untuk mendirikan tenda karena banyak dataran landai yang bisa didirikan cukup banyak tenda. Selain itu, terdapat mata air di sebelah timur Pos 6. Meskipun begitu, nampak cukup banyak monyet liar di sekitar Pos 6.
Pos 6 - Pos 7 Pelawangan (3050 MDPL)
Pos 7 Pelawangan (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari Pos 6 menuju Pos 7 yang merupakan pos terakhir cukup berat karena jalan yang terus menanjak dan banyaknya ranting pohon yang membentuk terowongan seperti pada perjalanan menuju Pos 3 dan Pos 4. Pos 7 dapat ditempuh dengan waktu 60-90 menit. Jalurnya yang akan ditempuh cukup tertutup.
Pos 7 Plawangan merupakan pos terakhir sebelum menempuh perjalanan ke Puncak Gunung Slamet. Pos 7 adalah pos yang ideal untuk mendirikan tenda, namun lahannya cukup terbatas. Jarak menuju Puncak Gunung Slamet dari Pos 7 tidak terlalu jauh.
Pos 7 - Batas Aman Pendaki
Batas Aman Pendaki (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
` Perjalanan dari Pos 7 menuju batas aman pendaki tidak terlalu jauh. Hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Batas aman pendaki merupakan batas berlakunya fasilitas asuransi yang telah disediakan. Maka dari itu, perjalanan menuju Puncak Gunung Slamet harus dipikirkan dengan matang dan menjadi tanggung jawab masing-masing. Jalur menuju batas aman pendaki terus menanjak dari Pos 7.
Dari batas aman pendaki akan nampak Puncak Gunung Slamet yang sangat tinggi. Vegetasi habis dan jalur berubah menjadi batuan serta pasir vulkanik. Perlu diingat, Gunung Slamet adalah sebuah gunung vulkanik yang masih aktif dan pada saat tulisan ini dibuat, statusnya masih berada di level 2 (waspada). Dari batas aman menuju Puncak Gunung Slamet, jaraknya tidak terlalu jauh.
Batas Aman Pendaki - Puncak Gunung Slamet (3428 MDPL)
Puncak Gunung Slamet (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Perjalanan dari batas aman pendaki menuju Puncak Gunung Slamet tidak terlalu jauh, hanya dibutuhkan waktu 75-120 menit, menyesuaikan fisik dan cuaca. Jarak dari Pos 7 menuju Puncak Gunung Slamet adalah 805 meter. Jalur menuju Puncak Gunung Slamet adalah batuan dan pasir vulkanik. Perlu berhati-hati karena cukup banyak batuan yang kurang solid, sehingga bisa saja jatuh ketika diinjak. Banyak kerikil pula yang menyulitkan langkah kaki ketika perjalanan turun.
Di tengah perjalanan, terdapat persimpangan antara jalur Gunung Malang dengan Jalur Bambangan. Jika dilihat dari atas persimpangan, jalur Gunung Malang ada di sebelah kanan, sedangkan jalur Bambangan ada di sebelah kiri. Hingga Puncak Gunung Slamet, karakteristik jalur tidak berubah dan terus menanjak. Sesampainya di Puncak Gunung Slamet, tidak ada plakat yang menunjukkan “Puncak Gunung Slamet via Gunung Malang” karena plakatnya menjadi satu dengan plakat milik Gunung Slamet via Bambangan dan Cemara Sakti.
Total Biaya Umum
Transportasi:
Bus (Jogja-Purbalingga PP): Rp 180.000,00
Taksi online (Terminal-Basecamp): Rp 140.000,00
Mobil rental: Rp 200.000,00
Rental tenda 4p (3 hari, 2 malam): Rp 60.000,00
Voucher Wifi Basecamp (8 jam): Rp 4.000,00
Konsumsi pribadi (4 hari, 3 malam): Rp 100.000,00
Logistik kelompok (3 hari, 2 malam): Rp 150.000,00
TOTAL: Rp 834.000,00
Interior Bus Efisiensi Jurusan Jogja Purbalingga (menapakmelangkah.blogspot.com/Leonardo Agastya) |
Sekian dari saya, menapak, melangkah, Gunung Slamet via Gunung Malang.
- Leonardo Agastya
Yogyakarta, 21 September 2022
Note: Perjalanan dilakukan pada 28 Juni - 1 Juli 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar